Model Input Proses Output


Ide sistem membentuk ide sibernetika. Bagian apapun dari sebuah sistem selalu dipaksa oleh ketergantungan bagian-bagian lainnya dan bentuk saling ketergantungan inilah yang mengatur sistem itu sendiri. Sistem tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan-asupan baru dalam bentuk input, oleh karena itu sebuah sistem mendapatkan input dari lingkungan, memproses dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input dan output merupakan materi-materi nyata; atau dapat pula berupa energi dan informasi (Littlejohn & Foss,2009:60).

Kelompok sering dipandang seperti sistem sibernetika, dimana informasi dan pengaruh datang kepada kelompok/input, kelompok mengolah informasi ini dan hasilnya berputar kembali untuk mempengaruhi orang lain/output (Littlejohn & Foss,2009:330).

Tugas kelompok dihadapkan dengan dua masalah, rintangan tugas dan rintangan antarpersonal. Rintangan tugas (task obstacles) adalah kesulitan yang didatangkan oleh kelompok dalam mengerjakan tugas, seperti perencanaan suatu peristiwa. Rintangan antarpersonal terjadi ketika dua orang atau lebih bersama-sama mengatasi masalah. Kedua jenis perilaku ini penting untuk produktivitas dan analisis pemecahan masalah (Littlejohn & Foss,2009:331-332).

Ketika pekerjaan tugas dan antarpersonal disatukan secara efektif, sebuah penerapan pengaruh terjadi dimana solusi kelompok atau produk unggul dari pekerjaan perorangan diantara anggota kelompok yang terbaik. Penghargaan kelompok dapat negatif atau positif, jika pekerjaan diselesaikan dengan baik dan anggota bahagia, pekerjaan mereka selanjutnya akan dipengaruhi oleh hal yang positif, begitupun sebaliknya.
Usaha berpikir dari sebuah kelompok sebagai semacam energi, beberapa masuk dalam tugas pemecahan rintangan tugas, sebagian besar lagi berhubungan dengan rintangan antarpersonal. Raymond Cattle menggunakan istilah synergy untuk usaha kelompok ini, intrinsic synergy untuk isu antarpersonal dan effective synergy adalah sisa energi yang ada untuk tugas. Jika sinergi efektif tinggi, tugas akan dapat dituntaskan dengan efektif; jika tidak, penyelesaiaannya akan buruk.

Tingkatan hasil sinergi dari sebuah kelompok berasal dari sebuah kelompok berasal dari sikap anggota terhadap yang lainnya. Konflik membutuhkan curahan energi yang besar dari pemeliharaan kelompok, memberikannya sedikit untuk penuntasan tugas. Di sisi lain, jika setiap individu memiliki sikap yang sama, maka kebutuhan akan nilai antar personal berkurang dan sinergi efektif akan lebih besar (Littlejohn & Foss,2009:332).

Leave a comment